TOT Pengajar Al-Qur’an Isyarat 2025: BAZNAS RI dan SLB Negeri Sri Soedewi Kota Jambi Perluas Akses Belajar Inklusif bagi Siswa Disabilitas
Senin, 24 Nov 2025 19:20 WIB
TOT Pengajar Al-Qur’an Isyarat 2025: BAZNAS RI dan SLB Negeri Sri Soedewi Kota Jambi Perluas Akses Belajar Inklusif bagi Siswa Disabilitas
Senin, 24 Nov 2025 19:20 WIB
Jambi – SLB Negeri Sri Soedewi Kota Jambi didampingi oleh BAZNAS RI sukses menggelar Program Pengimbasan Training of Trainer (TOT) Pengajaran Al-Qur’an Isyarat yang bertempat di Graha Diksus.
Pelatihan yang diselenggarakan dari tanggal 19 – 20 November 2025 ini diikuti oleh guru-guru dari 10 SLB sekota Jambi, yaitu: SLB Negeri Sri Soedewi, SLB Negeri 1, SLB Negeri 2, SLB Unggul Sakti, SLB Buah Hati, SLB Harapan Mulia, SLB PGRI 1, SLB IT Al-Muiz, SLB Muaro Jambi, dan SLB Mutiara Bangsa.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) Republik Indonesia di 32 Provinsi ini, bertujuan untuk melatih guru agar dapat mengajarkan Al-Qur’an dengan bahasa isyarat, khususnya bagi siswa tuna rungu.
Ketua BAZNAS Provinsi Jambi, M. Amin, S.K.M., M.Kes menjelaskan dalam sambutannya, “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para guru yang mengajar di SLB sehingga anak-anak yang memiliki keterbatasan tetap bisa mengenal dan belajar Al-Qur’an.”
Kegiatan pengimbasan ini adalah salah satu bentuk aksi untuk membuka akses pembelajaran agama yang lebih inklusif bagi anak penyandang disabilitas, khususnya tuna rungu. Program tersebut dirancang untuk memberikan metode pembelajaran Al-Qur’an yang dapat diakses melalui pendekatan bahasa isyarat. Metode ini memungkinkan siswa tuna rungu memahami bacaan Al-Qur’an melalui visualisasi gerakan dan sistem komunikasi nonverbal yang terstruktur.
Pelaksanaan TOT ini didampingi oleh fasilitator yang sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan langsung untuk belajar metode Al-Qur’an isyarat. Selama berlangsungnya kegiatan ini fasilitator memberikan pendampingan terkait standar gerakan, teknik penyampaian materi, serta cara mengadaptasi ayat-ayat Al-Qur’an agar lebih mudah dipahami oleh siswa tuna rungu. Selain menghadirkan fasilitator bersertifikat, pelatihan ini juga menghadirkan narasumber dari LPMKI Jakarta, yaitu Mustofa, M.Si.
Guru-guru peserta pelatihan memberikan kesan yang positif dan antusiasme dalam mengikuti pembelajaran Al-Qur’an isyarat ini, karena mampu mendorong metode pembelajaran yang lebih ramah disabilitas dan sesuai dengan kebutuhan Sekolah Luar Biasa atau lembaga pendidikan inklusif lainnya. Diharapkan kedepannya metode ini dapat memperluas akses literasi keagamaan bagi penyandang disabilitas, sehingga mereka memperoleh hak yang sama untuk belajar, memahami, dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an.
Penulis : Fitria Eka Putri